Watohari dan Kekasih rahasia


"Sumber Foto : milik pribadi"



Mencintai dan mengagumi salah satu penghunimu (Watohari)


Oleh : Syarwan Edy


Watohari harus kau tahu pasti, aku menyampaikan rasa isi hati. Aku menyuarakan rasa ingin dimengerti. Lewat puisi, sajak dan lewat kata-kata sejuta kisah panjang umur bumi perasaan. Perihal rumah, tentang rasa suka. Watohari jika kau bertanya mengenai cinta dalam diam, mungkin ia adalah rasa nan indah dalam sanubari sesak dada dan belum sanggup diriku untuk mengungkapkannya bak sunyi seperti syair tak berirama dan sepi seperti tubuh tak bernyawa.

Tanah kelahiran jika kau bertanya tentang cinta dalam diam terpendam, bisa jadi ia adalah rasaku padanya yang mungkin saja kupendam bertahun-tahun dari dahulu, sekarang dan juga nanti entah sampai kapan. Watohari meskipun itu sekedar rasa dalam palung diam, kata orang-orang mencintai sendiri layaknya meminum air mata kepahitan hati tersendiri. Aku diam dan tenang, rasa ini kian lama kian merajalela ke nestapa tuk merasuki jiwa dan bersetubuh dengan diri ini.

Watohari kau tahukah itu? Rasa ini perihal mencintai salah satu penghunimu dan aku pula yang menjadi pengagum rahasia penghunimu itu. Antara bahagia yang membuncah, debar-debar suka dan rasa yang menggebu-gebu. Aku bahagia, bagaikan terbang ke udara saat bisikan kata-kata menggema namamu selalu.

Watohari apakah aku harus mawas diri?Karena ada kecemasan yang membabi-buta jangan-jangan harapan kan bertemu dengan kekecewaan teramat kejam. Setiap aku berpapasan dengannya tiba-tiba hatiku tersenyum dan layu sebelum waktunya serta mengalir pula anakan-anakan bahagia. Aku masih mencumbui malam, sebab disana kau dan segalamu bernaung dalam ingatan.

Tanah kelahiran, aku bingung dan serba bisu entah karena apa? Atau pertanyaan paling ternyaman mungkinkah diriku sedang jatuh cinta dengan penghunimu dan pengagum rahasiaku? Watohari aku tersipu malu dan tak mau berurusan denganmu lagi. Ah, biarlah kusimpan rapi perasaan ini di tempatnya. Tak semua orang tahu entah dimana aku meletakkannya. Aku perlahan bingung dicampur bimbang gulana. Kenapa begitu dan begini! Semua serba salah.

Tapi Watohari segala tentangnya dan apa yang ada padanya bagiku adalah sebuah keindahan yang dikarunia oleh semesta raya. Dari parasnya, senyumannya, binar bola matanya, bibir merah meronanya, pipi putih lesungnya dan gigi gagah gingsulnya. Bah, Watohari aku tak sanggup lagi untuk melukiskan keelokan, gema-gemulainya dan semua yang ada padanya si pengagum rahasiaku. Bahkan tanah kelahiran Watohari sekedar cara duduknya aku pun jatuh cinta untuk itu.

Uh, indah hanya indah menyenangkan sekali. Kali Ini, aku ingin menatapnya dari kejauhan menyaksikan segala yang terbaik dari dalam dirinya. Sejujurnya dari dekat aku tak bisa dan takkan sanggup seperti mati sebelum waktunya. Ingin kulihat dan kuperhatikan bagaimana tangan-tangan kebahagiaan, langit bumi bersuka ria, riak-riak syahdu berdendang rasa dan mengulurkan persembahan tawa untuk hidupnya. Watohari tak ingin rasanya merasakan jatuh cinta ini.

Tapi aku, aku hanya insan biasa masih punya banyak kekurangan. Seluruh amukan rasa ini bergemuruh ke sekujur tubuhku. Mengajak pikiranku terbang jauh dan angan inginku mengembara entah ke mana. Mungkin aku jatuh cinta padanya. Ya, sekali lagi aku katakan, mungkin aku telah jatuh cinta padanya kesekian kalinya. Aku menemukan sesosok yang membuatku mencintai dengan rasa sabar di hati melawan rindu.

Tapi aku tak mau mengganggu diriku dengan segala rasa ini. Watohari terimakasih untuk semuanya. Tanah kelahiran terimakasih untuk segalanya. Salamku untuk pengagum rahasiaku, semoga rindu ini tak membisu dan juga membeku di liang dada.


-Bumi patah hati, 26 Maret 2023-

@paji_hajju || @kamar_paji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nona dari Watohari - Paji Hajju

Aku Terjaga Setiap Malam Untukmu